Tuesday, July 31, 2007

Good Night and Good Luck, Bill …!

BANDA ACEH, 20 JULI 2007. Malam ini merupakan hari perpisahan tim ETESP-24 dengan Team Leader proyek, William “Bill” Bloxom. Bill telah memimpin proyek ETESP-24 Tahap I selama kurang lebih 10 bulan, dan ETESP-24 akan memasuki Tahap II yang akan dipimpin oleh Erik van der Zee dan Nias Extention Project yang dipimpin oleh Tom Balsem.

Acara diadakan di restoran Big Fish di kawasan Leung Bata dan panitia sengaja membuat acara yang spesial dari biasanya dengan memberikan dekorasi yang cukup meriah dan sebuah backdrop unik dari designer grafis Gani Ramadyan Mulya. Susunan tempat duduk sengaja diacak dan diberi nama sehingga anggota tim dapat berbaur dengan semua anggota, tak terkecuali dengan konsultan expat, nasional, supporting staf, driver, juga konsultan yang telah menyelesaikan masa tugasnya di proyek ini, yang juga diundang untuk meramaikan.

Acara dibuka oleh MC Lance Gore (Project Manager), kemudian sambutan dari Erik van der Zee (GIS Team Leader), Tom Balsem (Nias Extention Project Team Leader) dan staf-staf yang sering berhubungan langsung dengan Bill (driver dan asisten). Acara dilanjutkan dengan game sederhana, di mana peserta terpilih harus memberikan kesan dan komentarnya selama bekerja dengan Bill.

Acara semakin meriah ketika tiba saatnya penyerahan hadiah dari Office Manager (Neneng Maulani) berupa cendera mata plakat Aceh dan juga souvenir unik yang didesain khusus oleh Ganni berupa kalender dengan foto-foto pemandangan Aceh juga album foto yang berisi foto-foto kenangan dan kegiatan Bill selama bekerja di proyek ETESP-6 dan ETESP-24. Dan tak kalah menariknya ketika dilanjutkan dengan game di mana peserta terpilih diharuskan bernyanyi, berdansa dan berpose lucu bersama Bill. “Birthday surprise” menjadi puncak acara pada malam hari ini.


Seluruh peserta pesta terlihat sangat gembira dan tertawa lepas di acara ini, dan semoga kerja keras kita selama beberapa bulan menghasilkan sebuah produk proyek yang berkualitas dan berguna bagi proses pembangunan Aceh dan Nias di masa mendatang.

Bill, sosok Team Leader yang disiplin dan berdedikasi, telah mengajarkan banyak hal kepada anggota proyek yang dipimpinnya. Selamat jalan Bill, dan semoga sukses untuk proyek-proyek di masa mendatang.



Wednesday, July 25, 2007

Available now: ETESP-24 Project t-shirt





We are pleased to inform you that ETESP-24 project t-shirt is available now.
They are available in two models; short sleeve (IDR 62.500) and long sleeve (IDR 65.000), in size S,M, L and 2L.

for further information and purchase, please contact:

Sri Dewi Susanty
PR & Communications
e : sdsusanty@gmail.com
m: 0852 775 828 33

ADB’s Executive Director (USA) visit to Aceh for the progress of ETESP projects

BANDA ACEH, JULY 24, 2007, Curtis Chan, the ADB’s Executive Director for USA, visits ETESP-24 project office at Bapedalda Building, Banda Aceh. His visit to all ETESP projects and ADB-EMS is to see directly how the grants and loans are spent for ETESP projects and to see the effectiveness of ADB’s efforts in rehabilitation and reconstruction in Aceh and Nias after the tsunami and earthquake.

ETESP-24 hold a short meeting to welcome Mr. Chan’s visit and discuss the background and progress of the ETESP-24 project, ADB’s policies & visions, and some general discussion about experience with working on ADB projects within Asia. Morning tea was served.

Other attendees at the meeting were representatives of Bappeda NAD and Bapedalda NAD, Pieter Smidt (Head of ADB-EMS), Aminul Huq (ADB Project Management Advisor), Rehan Kausar (ADB Housing and Spatial Planning Advisor) and Roma Manurung (Deputy Team Leader of ETESP-32).

Saturday, July 7, 2007

ADB-ETESP Menangkan Design Poster Terbaik Pameran “Membangun Aceh Hijau Bersama”

BANDA ACEH, 3 JULI 2007. Stand Asian Development Bank-Earthquake and Tsunami Emergency Support Project (ADB-ETESP) berhasil memenangkan Design Poster Terbaik pada acara pameran lingkungan bertajuk “Membangun Aceh Hijau Bersama”. Acara ini merupakan puncak dari rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Provinsi Aceh tahun 2007 yang diselenggarakan di AAC Dayan Dawood Unsyiah tanggal 2-3 Juli 2007.

Dalam pameran tersebut, stand ADB-ETESP mengangkat empat komponen ETESP yaitu Perikanan, Perumahan, Irigasi dan Jalan, juga empat proyek Spatial Planning & Environmental Management (SPEM) yaitu ETESP-23 untuk Village Planning, ETESP-6 & 24 untuk Kecamatan Action Plan dan ETESP-32 untuk Kabupaten Action Plan.

Kelangsungan lingkungan hidup merupakan hal yang diutamakan dalam semua komponen dan proyek ETESP. Seluruh proyek ETESP harus melakukan kajian lingkungan sesuai dengan standar ADB dan peraturan pemerintah Indonesia. Sampai saat ini sudah 140 proyek ETESP telah melakukan kajian lingkungan.

Beberapa contoh yang diangkat dalam pameran ini misalnya untuk komponen Perikanan, telah dipromosikannya aqua culture dan metode penangkapan ikan yang berkelanjutan dan penanaman hampir sejuta pohon di wilayah pantai. Sedang untuk komponen Perumahan, seluruh perumahan ETESP dilengkapi dengan sistem sanitasi mengikuti standar nasional dan BRR, termasuk pengolahan buangan awal dan akhir. Untuk proyek SPEM, menampilkan proses Penilaian Lingkungan/Resiko dan Keamanan Sosial (Environmental/Social Risk Assessment and Safeguard Process) dengan didukung oleh Sistem Informasi Geografi.

Konsep untuk lay out pameran ini dikembangkan oleh Ashley Banglore, konsultan ahli lingkungan ADB dan didesain oleh desainer grafis ETESP-24 Ganni Ramadyan Mulya.

Pada tanggal 6 Juni lalu, pemerintah Aceh mendeklarasikan moratorium logging atau penghentikan penebangan hutan sementara sebagai pernyataan perang terhadap pembalakan liar dan perambahan hutan (illegal logging) dan kebijakan untuk menghijaukan kembali Aceh.

Dalam acara tersebut, digelar juga berbagai macam acara seperti Pendidikan Lingkungan Hidup yang diikuti oleh siswa SD melalui pemutaran film, lomba, permainan, pustaka mobil, juga pendidikan konservasi lingkungan. Sedang untuk umum, diselenggarakan pameran foto dan bazar kerajinan tangan dan produk pertanian organik, juga penanaman pohon di sekitar kampus Unsyiah sebagai salah satu komitmen untuk membuat Aceh kembali hijau.

Friday, July 6, 2007

Walk the World, Fight Hunger!


Tanggal 13 Mei 2007 lalu, seluruh dunia berjalan kaki sebagai aksi “Perangi Kelaparan”. Bangladesh, Vietnam, Trinidad, Qatar, Malaysia, Indonesia, Amerika adalah sekian negara dari 100 negara yang turut beraksi dan dilakukan serentak di seluruh dunia. Di Indonesia, aksi Perangi Kelaparan ini dilakukan di Jakarta, Surabaya dan Banda Aceh. Fight Hunger yang dimulai sejak tahun 2003 ini adalah salah satu program dari Badan Pangan Dunia (World Food Program) ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kepada masyarakat bahwa ada sekitar 400 juta anak-anak yang kelaparan di seluruh dunia, menggalang dana untuk kelangsungan pemberian nutrisi dan makanan tambahan bergizi kepada anak-anak miskin dan kelaparan di seluruh dunia, juga untuk mengakhiri kelaparan pada anak yang ditargetkan pada tahun 2015.

Di Aceh dan Nias, pengumpulan donasi melalui acara ini akan disumbangkan untuk program School Feeding di 1.750 sekolah di 9 propinsi. Dengan berdonasi Rp. 30.000 – 50.000 siapa saja yang tertarik dengan kampanye ini bisa turut serta menyumbang pembelian biskuit bergizi untuk anak-anak sekolah.

Walk the World di Banda Aceh dibuka oleh Wakil Walikota Banda Aceh, Illiza Sa'aduddin Djamal dan sebanyak 3500 peserta berjalan kaki sepanjang 5 km untuk mengkampanyekan kesadaran akan kelaparan anak. Selain kegiatan jalan bersama, digelar juga pameran tentang kegiatan WFP, kampanye melalui radio dan hiburan tarian tradisional dan musik. Acara ditutup oleh panggung akustik Rio Febrian yang berhasil mengobati masyarakat Aceh yang “haus” akan hiburan.

Tiga orang dari konsultan ETESP-24 yaitu Neneng Maulani, Agus Samosir dan Sri Dewi Susanty turut berpartisipasi dalam aksi ‘Jalan Bareng’ di Banda Aceh yang dimulai dari lapangan Blang Padang menuju Musium Aceh, Jalan Haji Ahmad Dahlan dan berakhir kembali di lapangan Blang Padang. Semoga dengan kampanye ini akan meningkatkan kesadaran akan bahaya kelaparan pada anak sebagai generasi penerus bangsa dan banyaknya kasus gizi buruk di Indonesia dapat kita tanggulangi bersama.

Thursday, July 5, 2007

ETESP-24 SPEM Adakan Pelatihan Arc Reader GeoDatabase di Aceh Selatan

TAPAK TUAN, ACEH SELATAN, 14 Juni 2007. Tim ETESP-24 Aceh Selatan mengadakan pelatihan Arc Reader Geodatabase selama satu hari di Aula Bappeda Aceh Selatan sebagai rangkaian dari laporan pelaksanaan proyek ETESP-24 di Aceh Selatan. Pelatihan tersebut diikuti oleh 27 peserta dari Bappeda, Camat, Sekretaris Daerah, beberapa instansi dinas seperti Dinas Pemukiman dan Pra Sarana Wilayah, Dinas Perkebunan dan Kehutanan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Peternakan dan juga Badan Pertahanan Nasional.


Pelatihan Arc Reader Geodatabase ini merupakan upaya dari tim ETESP24 Aceh Selatan untuk mensosialisasikan data atau hasil dari community consultation yang telah dilaksanakan, verifikasi data di lapangan dan proses analisa, berupa usulan proyek dalam bentuk peta kepada pihak-pihak yang merupakan penerima manfaat dari proyek ETESP24. Melalui pelatihan ini diharapkan peserta dari masing-masing dinas dan instansi pemerintah dapat menggunakan data atau informasi spasial dalam database Arc Reader tersebut untuk kepentingan perencanaan program pembangunan di masing-masing instansi atau dinas dan pemerintah daerah.

Arc Reader Geodatabase merupakan software Sistem Informasi Geografi yang digunakan untuk membaca identifikasi masalah dan peluang dalam bidang infrastruktur, perekonomian atau mata pencaharian dan lingkungan yang diterjemahkan ke dalam peta dan koordinat. Dengan sistem ini, peserta dapat dengan mudah membaca data proyek tertentu di sebuah lokasi dan juga dapat melihat langsung kondisi lokasi dengan menampilkan foto. Peta-peta yang ditampilkan juga dilengkapi dengan legenda untuk memudahkan pengguna. Sistem Arc Reader Geodatabase ini sangat mudah diaplikasikan dan peserta dapat menampilkan data sesuai dengan apa yang mereka butuhkan.

Cut Rizlani Khalibrina, salah satu peserta pelatihan yang merupakan staf perencanaan Dinas Perkebunan dan Kehutanan, mengutarakan pendapatnya, “Pelatihan Arc Reader GEOdatabase sangat membantu kami dari dalam merancang master plan perkebunan dan kehutanan. Data di dalamnya sangat akurat sehingga diharapkan dapat meminimalkan berbagai konflik kepentingan di lapangan.”

“Arch Reader GEOdatabase sangat membantu Pemda Kabupaten Aceh Selatan untuk menata daerahnya, mengetahui infratsruktur mana saja yang perlu diperbaiki dan mengetahui potensi Sumber Daya Alam yang terdapat di Aceh Selatan. Sistem ini juga membantu proses pendataan Kecamatan yang lebih komplit,” jelas Rovita Sari, Sekretaris Camat Bakongan.

Black & Veacth dibawah kontrak ADB telah menjalankan Proyek Bantuan Darurat Bencana Alam dan Gempa Bumi Paket 24 (ETESP-24), yang berfokus pada Perencanaan Tata Ruang dan Pengelolaan Lingkungan pada tingkat Kecamatan. Tahap I dari proyek ini berjalan sejak November 2006 dan berakhir Juni 2007 dengan mempersiapkan 20 Kerangka Tata Ruang dan Rencana Aksi (KSF-AP) untuk 20 Kecamatan di Nias, Simeulue dan Aceh Selatan. Di Aceh Selatan, ETESP-24 mempersiapkan 6 KSF-AP untuk delapan Kecamatan, yaitu Sawang, Sama Dua, Pasie Raja, Kluet Utara, Kluet Selatan dan Bakongan.

Untuk mendukung perencanaan yang efektif dan komprefensif, ETESP-24 menggunakan teknologi dan metode Sistem Informasi Geografi (GIS) untuk menentukan dan menampilkan informasi spasial terbaru suatu wilayah. Informasi ini akan memudahkan penentuan kebutuhan yang lebih akurat dan realistis, juga faktor pembanding yang lebih efektif, sehingga proyek terpilih akan memberikan kontribusi pada pembangunan yang lebih rasional dan berkelanjutan.

Informasi selanjutnya mengenai GEOdatabase Arch Reader dapat diperoleh di:

ETESP-24 GIS Unit

Erik van der Zee
GIS Team Leader

c/o Gedung Bapedalda NAD Lt.1
Jln. Tgk. Malem no 2
Banda Aceh

e : etespgis@gmail.com
m: 081360505059

Saturday, April 28, 2007

ETESP-24 Rider; Bersepeda- wisata di Negeri Serambi Mekkah

Bekerja di perantauan memang kerap membuat para pelakonnya menjadi kreatif untuk melakukan kegiatan sebagai pembunuh waktu dan pelepas kejenuhan. Salah satunya adalah dengan bersepeda. Mulai dari keinginan berhemat dalam transportasi sehari-hari dengan menggunakan sepeda, kemudian berlanjut memperkenalkan gaya hidup “bike to work”, sampai pada akhirnya tercetus ide untuk mendirikan sebuah komunitas sepeda.
ETESP-24 Rider adalah sebuah komunitas bersepeda yang didirikan oleh para konsultan yang sedang bekerja pada salah satu proyek bantuan untuk Aceh dari sebuah lembaga donor Asia di Banda Aceh. Selama bertugas di negeri Serambi Mekah ini, mereka mencoba memanfaatkan waktu luang dan mengeksplorasi keindahan alam Aceh dengan tur perjalanan wisata ke beberapa tempat menarik. Sebelum melakukan tur, diperlukan persiapan yang matang dalam hal kelengkapan dan keamanan bersepeda (sarung tangan, helm, pompa ban portable, ban dalam cadangan dan P3K), stamina, juga persiapan mempelajari medan perjalanan. Dikarenakan sebagian besar anggota dari komunitas ini juga tergabung dalam unit sistem informasi geografi, maka mempelajari dan menganalisa peta sebelum melakukan perjalanan adalah salah satu bagian persiapan tersendiri.
Berbagai rute dan tempat wisata di Banda Aceh telah ditelusuri, seperti Mata Ie (mata air), sungai di bawah batu, menyusuri pantai Lhok Nga, berlanjut menikmati keindahan pantai Lampuuk dan singgah sejenak untuk memberikan doa kepada korban tsunami di monumen kuburan massal.
Rekor terbaru yang dicapai adalah perjalanan ke P.Sabang, menyeberang dengan menggunakan kapal ferry dari pelabuhan Ulee Le. Bersama dengan anggota Aceh Bicycle Community, target utama perjalanan ini adalah menuju KM 0 Indonesia. Tur Sabang dimulai dari pelabuhan Balohan kemudian melewati Danau Aneuk Laot, menikmati terbenamnya matahari di Pantai Mesra. Rute perjalanan di P.Sabang yang kebanyakan menanjak sampai kemiringan hampir 45 derajat merupakan tantangan tersendiri. Banda Aceh semakin hari semakin padat kendaraan, kian macet dan berpolusi. Bersama dengan komunitas Aceh Bicycle Community, ETESP-24 Riders turut aksi dalam memperingati Hari Bumi 22 April lalu, mengkampanyekan “Ta 'Ek Itangeen Peuseulamat Bumoe Geutanyoe” (Bersepeda Bersama Menyelamatkan Bumi Kita). Sebuah semangat yang perlu diperjuangkan agar masyarakat Aceh tetap bisa menghirup udara segar di pagi hari dan menghargai keindahan alamnya.

Teks oleh : Sri Dewi Susanty
Foto oleh : dokumentasi ETESP-24 Riders

Tuesday, April 3, 2007

Black & Veatch Luncurkan GEONetwork ETESP-24 SPEM Catalogue

Untuk mendukung implementasi proyek ETESP-24 SPEM di Aceh dan Nias, Black and Veatch meluncurkan GEONetwork ETESP-24 SPEM Catalogue pada Jum’at, 23 February 2007 di kantor proyek ETESP-24, Bapedalda Banda Aceh. Tujuannya adalah agar data dan dokumen yang diproduksi oleh unit GIS (Geographic Information System), dengan mudah dapat diakses oleh anggota proyek ETESP-24.


Selain menyediakan fasilitas penyebaran informasi/referensi geografis untuk pihak internal proyek, pada tahap berikutnya katalog ini direncanakan akan dapat diakses oleh pihak luar seperti klien, NGO, lembaga donor, BRR dan pihak-pihak yang terkait dengan pembangunan di Aceh dan Nias.

Dengan mengakses intranet web tersebut pengguna dapat memperoleh informasi geografis dalam format PDF, metadata, peta dan laporan. Web intranet ini menggunakan software GEONetwork opensource, sebuah software dasar sebagai penyedia informasi spasial dan pengelolaan lingkungan. Software ini dirancang untuk memungkinkan akses ke dalam database informasi, karya kartografi dan metadata dari berbagai informasi, meningkatkan pertukaran dan penyebaran informasi spasial oleh berbagai organisasi kepada pengguna dengan menggunakan keunggulan internet sebagai media.


Lewat presentasinya Oliver N. Veenendaal, ahli GIS modeling, menjelaskan bahwa dengan intranet ini apa yang dihasilkan oleh unit GIS dapat lebih transparan dan lebih berguna bagi pihak yang membutuhkan informasi spasial.

GEONetwork ETESP-24 SPEM Catalogue intranet dirancang dengan sistem navigasi pencarian yang lengkap untuk menghasilkan result yang terbaik, dengan menyediakan fitur pencarian berdasarkan judul, kata kunci, lokasi, kategori dan format peta (digital dan cetak). Web intranet ini juga dilengkapi dengan layanan RSS (Really Simple Syndication), sehingga subscriber dapat senantiasa alert dengan informasi terbaru dari web ini.


Satu fasilitas yang menarik adalah tersedianya peta interaktif. Dengan peta interaktif ini, pengguna dapat membuka sebuah lokasi geografis melalui browser kemudian memperbesar lokasi tersebut ataupun fitur yang diinginkan.



“Keunggulan lainnya adalah web intranet ini akan compatible dengan GEOdata BRR dan data atau informasi terpilih dapat dimasukkan ke dalam sistem yang dimiliki BRR dengan hanya sedikit masalah teknis penyocokan, dan akan membentuk sebuah unit yang lebih menyatu,” jelas Oliver.




Informasi lengkap mengenai GEONetwork ETESP-24 SPEM Catalogue dapat diperoleh di GIS Unit, Bappeda NAD lantai 3 atau menghubungi :

Erik van der Zee
GIS Team Leader
Bappeda NAD Lt. 3
Jln. Tgk. Daud Beureueh no 26
Banda Aceh

etespgis@gmail.com

Catatan : Web intranet ini hanya bisa diakses oleh anggota proyek ETESP-24

Monday, March 26, 2007

ETESP-24 PR & Communications Media Kit

Good News ... !

ETESP-24 PR & Communications has provided ETESP-24 Media Kit. It contains of Fact Sheet, FAQ, Brochure, Map and Folder, in two version of language English and Bahasa Indonesia.

Please contact PR & Communications Officers for further information or requests.

Thank you.

Sri Dewi Susanty
PR & Communications Officer
ETESP-24
c/o Bapedalda Building
Jln. Tgk. Malem 2
Kuta Alam, Banda Aceh
NAD-Indonesia

t/f : 0651 25098
m : 0852 775 828 33
e : sdsusanty@gmail.com


ADB dan BRR Pimpin Mid-Term Review untuk Proyek ETESP-SPEM di Nias

ADB dan BRR Pimpin Mid-Term Review untuk Proyek ETESP-SPEM di Nias

GUNUNG SITOLI, NIAS, 16 Maret 2007. Bank Pembangunan Asia (ADB) dan Black & Veatch mengadakan mid-term review untuk Proyek Bantuan Darurat Gempa Bumi dan Tsunami Paket 24 (ETESP-24), di bawah dukungan Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias dan Bappeda Nias tentang pelaksanaan proyek di empat dari total delapan kecamatan di Nias; Botomuzoi, Hiliduho, Namohalu Esiwa dan Tugala Oyo. Tujuan mid-term review atau musrembang (musyawarah rencana pembangunan) ini adalah untuk menyebarkan informasi pendahuluan yang dikumpulkan mengenai empat kecamatan tersebut dan untuk mendapatkan dukungan dari BRR dan Bappeda terhadap proyek yang sedang berlangsung.

Musrembang tersebut telah dilaksanakan pada 6 Maret 2007 lalu di kantor Bappeda Nias dan dihadiri oleh delegasi dari Bappeda, ADB, BRR, LSM dan camat dari masing-masing kecamatan Hiliduho, Lotu, Botomuzoi dan Namohalu Esiwa. Topik yang telah didiskusikan termasuk ide tentang memasukkan ke dalam RKPD, Rencana Kerja Pemerintah daerah dan program-program LSM.

“Kami sangat senang dengan apa yang telah dicapai oleh ETESP-24. Kami sangat menghargai jika wilayah jangkauan bisa mencakup sisa kecamatan lainnya di Pulau Nias. Kami merencanakan untuk memasukkan proyek ini ke dalam anggaran dan perencanaan di masa mendatang,” komentar Kepala Bappeda Nias, Baziduhu Zebua.

Antusiasme yang sama juga diungkapkan oleh William Sabandar, Kepala BRR Perwakilan Nias, “Saya berharap ETESP-24 dalam mencakup semua kecamatan di Nias dan Nias Selatan and harus digunakan bukan hanya oleh BRR, tetapi oleh stakeholders, pemerintah daerah, NGO dan lembaga-lembaga donor. Action Plan ini akan memfasilitasi pemerintah daerah dan BRR dalam pembangunan di masa mendatang.”

Sejak November 2006, Black & Veacth dibawah kontrak ADB melaksanakan Proyek Bantuan Darurat Bencana Alam dan Gempa Bumi Paket 24 (ETESP-24), yang berfokus pada Perencanaan Tata Ruang dan Pengelolaan Lingkungan pada tingkat Kecamatan. Proyek khusus ini merupakan salah satu rangkaian dari proyek rehabilitasi dan pembangunan kembali yang didanai oleh ADB dan dikoordinasikan oleh BRR. Proyek ini akan menghasilkan kerangka untuk membantu membangun kembali dengan lebih baik wilayah yang terkena dampak bencana di Aceh dan Nias.

ETESP-24 berfokus pada mempersiapkan kerangka ruang perencanaan pembangunan dan action plan untuk kecamatan terpilih dan menggabungkan gambaran umum masalah seperti data lokasi, masukan pihak terkait sebagai dasar untuk perencanaan yang lebih akurat dan seimbang di masa mendatang. Kerangka tersebut berisi informasi tentang penduduk, wilayah pemukiman, penggunaan lahan, aktifitas ekonomi dan mata pencaharian, sumber daya alam dan lingkungan, lembaga pemerintah dan dinas, fasilitas sosial dan infrastruktur. Kerangka Tata Ruang dan Rencana Aksi Kecamatan (KSF-AP) akan dipersiapkan untuk 20 kecamatan yang telah ditunjuk oleh BRR di Nias, Simeulue dan Aceh Selatan.

Hadir pada acara musrembang, Rehan Kausar, Advisor ADB untuk Perumahan dan Perencanaan Tata Ruang, menjelaskan, “KSF-AP ini bukan hanya menjadi dokumen tetapi merupakan alat perencanaan yang sangat bernilai.

Untuk itu mengapa keterlibatan BRR dan Bappeda sangat penting dalam mendukung pelaksanaan proyek.
Kerangka ini mengindentifikasikan proyek berdasarkan prioritas dan idealnya masuk dalam rencana anggaran belanja daerah.”

Pimpinan Tim ETESP-24, William Bloxom, memberikan catatan bahwa walaupun ruang lingkup proyek ini hanya mencakup delapan kecamatan di Nias, perencanaan ini seharusnya menjadi model bagi pekerjaan pembangunan berikutnya. Menurut William, satu aspek kunci dari pendekatan ini adalah menemukan keterkaitan antara perencanaan masing-masing kecamatan. “Jika pendekatan serupa dilaksanakan untuk sisa kecamatan lainnya di Nias, maka Nias akan memiliki jaringan perencanaan terintegrasi yang bernaung dalam perencanaan tata ruang kabupaten.”

Kerangka Tata Ruang dan Rencana Aksi Kecamatan beserta analisa data tersebut diharapkan akan tersedia bagi perencana dan pengambil keputusan di lembaga pemerintah, lembaga donor, lokal dan internasional NGO (Non Governmental Organizations), pemimpin masyarakat dan organisasi lainnya yang terlibat dalam pembangunan, rekonstruksi dan rehabilitasi di NAD-Nias.

“Menurut saya sangat penting untuk mulai menyebarkan informasi Kecamatan Action Plan tersebut dengan lembaga PBB, NGO internasional dan lembaga Palang Merah. UNORC selalu menawarkan kerja sama dan bertukar informasi dan data, jadi mungkin kami bisa membantu ADB untuk mengadakan presentasi yang sama untuk NGO internasional dan lokal. Dengan menggunakan kerangka tersebut, dapat membantu NGO dan PBB di masa mendatang dalam mengidentifikasi secara cepat mana proyek prioritas pemerintah daerah yang perlu di-support,” komentar Kepala Kantor Perwakilan Bangsa-Bangsa untuk Koordinasi Pemulihan Aceh-Nias di Nias (UNORC), Ros Young. Ros juga menjelaskan bahwa salah satu permasalahan di Nias selama dua tahun terakhir adalah kurangnya informasi yang detil, khususnya tentang infrastruktur, untuk kecamatan yang lebih terpencil.

Untuk mendukung perencanaan yang efektif dan komprefensif, ETESP-24 menggunakan teknologi dan metode Sistem Informasi Geografi (GIS) untuk menentukan dan menampilkan informasi spasial terbaru suatu wilayah. Informasi ini akan memudahkan penentuan kebutuhan yang lebih akurat dan realistis, juga faktor pembanding yang lebih efektif, sehingga proyek terpilih akan memberikan kontribusi pada pembangunan yang lebih rasional dan berkelanjutan.

Seperti dijelaskan oleh T.Nirarta Samadhi, Kepala Divisi Perencanaan dan Pengendalian BRR Perwakilan Nias, “Keunggulan dari ETESP-24 adalah adanya data base geospasial dalam bentuk peta sebagai basis pengambilan keputusan.”


Untuk informasi selanjutnya mengenai ETESP-24 dan proyek ETESP lainnya, silahkan hubungi:


ADB Extended Mission di Sumatera
Kepala ADB-EMS
Jln. Cut Nyak Dhien 375, Lamteumen Timur
Banda Aceh, NAD 23236
T: 0651 41429 F: 0651 45773
www.adb.org

BRR Perwakilan Nias
Kepala Divisi Perencanaan dan Pengendalian
Jln. Pelud Binaka Km 6,6 Desa Fodo
Gunung Sitoli, Nias
T: 0639 22848 F: 0639 22035
www.brr.go.id

BRR NAD-Nias
Deputi Perumahan dan Pemukiman
Jln. Muh. Thaher 20, Leung Bata
Banda Aceh, NAD 23247
T: 0651 636666 F: 0651 637777
www.brr.go.id

Saturday, March 24, 2007

Media Release: ADB and BRR Lead Mid-Term Review of ETESP’s SPEM Project in Nias

ADB and BRR Lead Mid-Term Review of ETESP’s SPEM Project in Nias


GUNUNG SITOLI, NIAS, March 16, 2007. Asian Development Bank (ADB) and Black & Veatch organized a mid-term review of Earthquake and Tsunami Emergency Support Project Package 24 (ETESP-24) project under the auspices of Rehabilitation and Reconstruction Agency NAD-Nias (BRR NAD-Nias) and Agency for Regional Development Planning (Bappeda) in Nias on the work completed in four of the eight sub-districts namely Botomuzoi, Hiliduho, Namohalu Esiwa, and Tugala Oyo. It aims to disseminate the preliminary information gathered across these sub-districts and to seek BRR and Bappeda’s support for the ongoing activities.

The mid-term review was completed on March 6, 2007 in Bappeda Nias office and was well attended by delegates from Bappeda, ADB, BRR, NGO, and the community leaders from Hiliduho, Lotu, Botomuzoi and Namohalu Esiwa sub-districts. Topics discussed included ideas which will be incorporated into the RKPD, Rencana Kerja Pemerintah Daerah, (Local Government’s Work Plan) and other NGO programs.

“We are delighted with what ETESP-24 has achieved. We would appreciate if the coverage is extended to the remainder of the island. We plan to incorporate these projects into our next budgeting and planning cycle,” says the Head of the Bappeda in Nias, Baziduhu Zebua.

A similar enthusiasm is expressed by William Sabandar, the Head of BRR Nias, “I expect ETESP-24 would cover all sub-districts in Nias and Nias Selatan and should be used not only by BRR, but also other stakeholders, the local government, NGOs, and donor agencies. These Action Plans will facilitate future planning for the local government and BRR.”

Since November 2006, Black & Veatch, under contract with the Asian Development Bank’s (ADB) Earthquake and Tsunami Emergency Support Project Package 24 (ETESP-24) has been focusing on Spatial Planning and Environmental Management (SPEM) at the sub-district (kecamatan) level. This specific project, ETESP-24, is part of a suite of rehabilitation and reconstruction projects funded by the ADB and coordinated by the BRR, Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi NAD-Nias (Rehabilitation and Reconstruction Agency NAD-Nias). The technical assistance will produce frameworks to assist “building back better” the areas in Aceh and Nias affected by the disasters.

ETESP-24 focuses on preparing spatial development planning frameworks and action plans for selected sub-districts and consolidates a broad spectrum of issues such as location data and stakeholders inputs as a basis for more accurate and balance detailed planning in the future. The frameworks include information on population and land area, land usage, economic activities and livelihood, environment and natural resources, government and institutions, social services, and infrastructure. Kecamatan Spatial Frameworks and Action Plans (KSF-APs) are being prepared for 20 sub-districts designated by BRR in Nias, Simeulue and Aceh Selatan.

Attending the mid-term review, Rehan Kausar, ADB’s Housing and Spatial Planning Advisor, explains, “These KSF-APs are not just documents but extremely valuable planning tools. That is why the involvement of the BRR and Bappeda is crucial to endorse this exercise. These frameworks identify projects in terms of priority and ideally should feed into the district’s public expenditure plan.”

The Team Leader of ETESP-24, William Bloxom, notes that while the current scope of work covers only eight sub-districts in Nias, these plans should serve as a model for the next session of field work.
According to him, one of the key aspects of this approach is defining the linkages between the individual sub-district plans. “If the same approach is followed for the remaining sub-districts, Nias would end up with an integrated network of plans all nested within the overall district spatial plan.”

The KSF-AP and data analysis are expected will be available for government planners and decision makers, donor organizations, local and international NGOs, community leaders and other organizations involved in development, reconstruction and rehabilitation in NAD-Nias.

“I think it is important to start sharing the Kecamatan Action Plans with the UN, international NGOs and the Red Cross movement. UNORC is always promoting cooperation and the sharing of information and data so perhaps we can help ADB to organize similar presentations to the one in Bappeda for international organizations and national NGOs. Using these frameworks will help international NGOs and the UN in the coming years to quickly identify which local government priority projects could be supported,” comments the Head of UNORC Nias office (Office of the United Nations Recovery Coordinator for Aceh and Nias), Ros Young. She also explained that one of the problems in Nias for the last two years is there has been the lack of detailed information, especially on infrastructure, from the more remote sub-districts on the island.


To support effective and comprehensive planning, ETESP-24 utilizes the latest GIS technology and methods to determine and present up-to-date spatial information about an area. This information will facilitate more accurate and realistic determination of needs and more effective comparison of factors so the selected projects will contribute to a more rational and sustainable development.

As strengthened by T. Nirarta Samadhi, Head of Planning and Controlling Division of BRR Nias, “The advantage of ETESP-24 is that it will provide a geospatial database in mapping format as basis for decision making.”

For more information about ETESP-24 and other ETESP projects, please contact:


ADB Extended Mission in Sumatera
Head of ADB-EMS
Jln. Cut Nyak Dhien 375, Lamteumen Timur
Banda Aceh, NAD 23236
T: 0651 41429 F: 0651 45773
www.adb.org

BRR Nias Representative
Head of Planning and Controlling Division
Jln. Pelud Binaka Km 6,6 Desa Fodo
Gunung Sitoli, Nias
T: 0639 22848 F: 0639 22035
www.brr.go.id


BRR NAD-Nias
Deputy of Housing and Settlement
Jln. Muh. Thaher 20, Leung Bata
Banda Aceh, NAD 23247
T: 0651 636666 F: 0651 637777
www.brr.go.id

Thursday, January 11, 2007

ETESP-24 SPEM Wall Calendar

Happy New Years to all of ETESP-24 SPEM and may 2007 will bring success to all of us.
Good news ... !

ETESP-24 SPEM's wall calendar has ready to be sent to your colleagues, key stakeholders and clients. Neneng Maulani is distributing the calendars. Please contact her if you think you have additional contacts whom we should send the calendars.

Neneng Maulani
Office Manager

ETESP-24
c/o Bapedalda Building
Jln. Tgk. Malem 2
Kuta Alam, Banda Aceh
NAD-Indonesia

t/f : 0651 25098
e : nmaulani@yahoo.com

Regards,

PR & Communications
ETESP 24