Monday, March 26, 2007

ETESP-24 PR & Communications Media Kit

Good News ... !

ETESP-24 PR & Communications has provided ETESP-24 Media Kit. It contains of Fact Sheet, FAQ, Brochure, Map and Folder, in two version of language English and Bahasa Indonesia.

Please contact PR & Communications Officers for further information or requests.

Thank you.

Sri Dewi Susanty
PR & Communications Officer
ETESP-24
c/o Bapedalda Building
Jln. Tgk. Malem 2
Kuta Alam, Banda Aceh
NAD-Indonesia

t/f : 0651 25098
m : 0852 775 828 33
e : sdsusanty@gmail.com


ADB dan BRR Pimpin Mid-Term Review untuk Proyek ETESP-SPEM di Nias

ADB dan BRR Pimpin Mid-Term Review untuk Proyek ETESP-SPEM di Nias

GUNUNG SITOLI, NIAS, 16 Maret 2007. Bank Pembangunan Asia (ADB) dan Black & Veatch mengadakan mid-term review untuk Proyek Bantuan Darurat Gempa Bumi dan Tsunami Paket 24 (ETESP-24), di bawah dukungan Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias dan Bappeda Nias tentang pelaksanaan proyek di empat dari total delapan kecamatan di Nias; Botomuzoi, Hiliduho, Namohalu Esiwa dan Tugala Oyo. Tujuan mid-term review atau musrembang (musyawarah rencana pembangunan) ini adalah untuk menyebarkan informasi pendahuluan yang dikumpulkan mengenai empat kecamatan tersebut dan untuk mendapatkan dukungan dari BRR dan Bappeda terhadap proyek yang sedang berlangsung.

Musrembang tersebut telah dilaksanakan pada 6 Maret 2007 lalu di kantor Bappeda Nias dan dihadiri oleh delegasi dari Bappeda, ADB, BRR, LSM dan camat dari masing-masing kecamatan Hiliduho, Lotu, Botomuzoi dan Namohalu Esiwa. Topik yang telah didiskusikan termasuk ide tentang memasukkan ke dalam RKPD, Rencana Kerja Pemerintah daerah dan program-program LSM.

“Kami sangat senang dengan apa yang telah dicapai oleh ETESP-24. Kami sangat menghargai jika wilayah jangkauan bisa mencakup sisa kecamatan lainnya di Pulau Nias. Kami merencanakan untuk memasukkan proyek ini ke dalam anggaran dan perencanaan di masa mendatang,” komentar Kepala Bappeda Nias, Baziduhu Zebua.

Antusiasme yang sama juga diungkapkan oleh William Sabandar, Kepala BRR Perwakilan Nias, “Saya berharap ETESP-24 dalam mencakup semua kecamatan di Nias dan Nias Selatan and harus digunakan bukan hanya oleh BRR, tetapi oleh stakeholders, pemerintah daerah, NGO dan lembaga-lembaga donor. Action Plan ini akan memfasilitasi pemerintah daerah dan BRR dalam pembangunan di masa mendatang.”

Sejak November 2006, Black & Veacth dibawah kontrak ADB melaksanakan Proyek Bantuan Darurat Bencana Alam dan Gempa Bumi Paket 24 (ETESP-24), yang berfokus pada Perencanaan Tata Ruang dan Pengelolaan Lingkungan pada tingkat Kecamatan. Proyek khusus ini merupakan salah satu rangkaian dari proyek rehabilitasi dan pembangunan kembali yang didanai oleh ADB dan dikoordinasikan oleh BRR. Proyek ini akan menghasilkan kerangka untuk membantu membangun kembali dengan lebih baik wilayah yang terkena dampak bencana di Aceh dan Nias.

ETESP-24 berfokus pada mempersiapkan kerangka ruang perencanaan pembangunan dan action plan untuk kecamatan terpilih dan menggabungkan gambaran umum masalah seperti data lokasi, masukan pihak terkait sebagai dasar untuk perencanaan yang lebih akurat dan seimbang di masa mendatang. Kerangka tersebut berisi informasi tentang penduduk, wilayah pemukiman, penggunaan lahan, aktifitas ekonomi dan mata pencaharian, sumber daya alam dan lingkungan, lembaga pemerintah dan dinas, fasilitas sosial dan infrastruktur. Kerangka Tata Ruang dan Rencana Aksi Kecamatan (KSF-AP) akan dipersiapkan untuk 20 kecamatan yang telah ditunjuk oleh BRR di Nias, Simeulue dan Aceh Selatan.

Hadir pada acara musrembang, Rehan Kausar, Advisor ADB untuk Perumahan dan Perencanaan Tata Ruang, menjelaskan, “KSF-AP ini bukan hanya menjadi dokumen tetapi merupakan alat perencanaan yang sangat bernilai.

Untuk itu mengapa keterlibatan BRR dan Bappeda sangat penting dalam mendukung pelaksanaan proyek.
Kerangka ini mengindentifikasikan proyek berdasarkan prioritas dan idealnya masuk dalam rencana anggaran belanja daerah.”

Pimpinan Tim ETESP-24, William Bloxom, memberikan catatan bahwa walaupun ruang lingkup proyek ini hanya mencakup delapan kecamatan di Nias, perencanaan ini seharusnya menjadi model bagi pekerjaan pembangunan berikutnya. Menurut William, satu aspek kunci dari pendekatan ini adalah menemukan keterkaitan antara perencanaan masing-masing kecamatan. “Jika pendekatan serupa dilaksanakan untuk sisa kecamatan lainnya di Nias, maka Nias akan memiliki jaringan perencanaan terintegrasi yang bernaung dalam perencanaan tata ruang kabupaten.”

Kerangka Tata Ruang dan Rencana Aksi Kecamatan beserta analisa data tersebut diharapkan akan tersedia bagi perencana dan pengambil keputusan di lembaga pemerintah, lembaga donor, lokal dan internasional NGO (Non Governmental Organizations), pemimpin masyarakat dan organisasi lainnya yang terlibat dalam pembangunan, rekonstruksi dan rehabilitasi di NAD-Nias.

“Menurut saya sangat penting untuk mulai menyebarkan informasi Kecamatan Action Plan tersebut dengan lembaga PBB, NGO internasional dan lembaga Palang Merah. UNORC selalu menawarkan kerja sama dan bertukar informasi dan data, jadi mungkin kami bisa membantu ADB untuk mengadakan presentasi yang sama untuk NGO internasional dan lokal. Dengan menggunakan kerangka tersebut, dapat membantu NGO dan PBB di masa mendatang dalam mengidentifikasi secara cepat mana proyek prioritas pemerintah daerah yang perlu di-support,” komentar Kepala Kantor Perwakilan Bangsa-Bangsa untuk Koordinasi Pemulihan Aceh-Nias di Nias (UNORC), Ros Young. Ros juga menjelaskan bahwa salah satu permasalahan di Nias selama dua tahun terakhir adalah kurangnya informasi yang detil, khususnya tentang infrastruktur, untuk kecamatan yang lebih terpencil.

Untuk mendukung perencanaan yang efektif dan komprefensif, ETESP-24 menggunakan teknologi dan metode Sistem Informasi Geografi (GIS) untuk menentukan dan menampilkan informasi spasial terbaru suatu wilayah. Informasi ini akan memudahkan penentuan kebutuhan yang lebih akurat dan realistis, juga faktor pembanding yang lebih efektif, sehingga proyek terpilih akan memberikan kontribusi pada pembangunan yang lebih rasional dan berkelanjutan.

Seperti dijelaskan oleh T.Nirarta Samadhi, Kepala Divisi Perencanaan dan Pengendalian BRR Perwakilan Nias, “Keunggulan dari ETESP-24 adalah adanya data base geospasial dalam bentuk peta sebagai basis pengambilan keputusan.”


Untuk informasi selanjutnya mengenai ETESP-24 dan proyek ETESP lainnya, silahkan hubungi:


ADB Extended Mission di Sumatera
Kepala ADB-EMS
Jln. Cut Nyak Dhien 375, Lamteumen Timur
Banda Aceh, NAD 23236
T: 0651 41429 F: 0651 45773
www.adb.org

BRR Perwakilan Nias
Kepala Divisi Perencanaan dan Pengendalian
Jln. Pelud Binaka Km 6,6 Desa Fodo
Gunung Sitoli, Nias
T: 0639 22848 F: 0639 22035
www.brr.go.id

BRR NAD-Nias
Deputi Perumahan dan Pemukiman
Jln. Muh. Thaher 20, Leung Bata
Banda Aceh, NAD 23247
T: 0651 636666 F: 0651 637777
www.brr.go.id

Saturday, March 24, 2007

Media Release: ADB and BRR Lead Mid-Term Review of ETESP’s SPEM Project in Nias

ADB and BRR Lead Mid-Term Review of ETESP’s SPEM Project in Nias


GUNUNG SITOLI, NIAS, March 16, 2007. Asian Development Bank (ADB) and Black & Veatch organized a mid-term review of Earthquake and Tsunami Emergency Support Project Package 24 (ETESP-24) project under the auspices of Rehabilitation and Reconstruction Agency NAD-Nias (BRR NAD-Nias) and Agency for Regional Development Planning (Bappeda) in Nias on the work completed in four of the eight sub-districts namely Botomuzoi, Hiliduho, Namohalu Esiwa, and Tugala Oyo. It aims to disseminate the preliminary information gathered across these sub-districts and to seek BRR and Bappeda’s support for the ongoing activities.

The mid-term review was completed on March 6, 2007 in Bappeda Nias office and was well attended by delegates from Bappeda, ADB, BRR, NGO, and the community leaders from Hiliduho, Lotu, Botomuzoi and Namohalu Esiwa sub-districts. Topics discussed included ideas which will be incorporated into the RKPD, Rencana Kerja Pemerintah Daerah, (Local Government’s Work Plan) and other NGO programs.

“We are delighted with what ETESP-24 has achieved. We would appreciate if the coverage is extended to the remainder of the island. We plan to incorporate these projects into our next budgeting and planning cycle,” says the Head of the Bappeda in Nias, Baziduhu Zebua.

A similar enthusiasm is expressed by William Sabandar, the Head of BRR Nias, “I expect ETESP-24 would cover all sub-districts in Nias and Nias Selatan and should be used not only by BRR, but also other stakeholders, the local government, NGOs, and donor agencies. These Action Plans will facilitate future planning for the local government and BRR.”

Since November 2006, Black & Veatch, under contract with the Asian Development Bank’s (ADB) Earthquake and Tsunami Emergency Support Project Package 24 (ETESP-24) has been focusing on Spatial Planning and Environmental Management (SPEM) at the sub-district (kecamatan) level. This specific project, ETESP-24, is part of a suite of rehabilitation and reconstruction projects funded by the ADB and coordinated by the BRR, Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi NAD-Nias (Rehabilitation and Reconstruction Agency NAD-Nias). The technical assistance will produce frameworks to assist “building back better” the areas in Aceh and Nias affected by the disasters.

ETESP-24 focuses on preparing spatial development planning frameworks and action plans for selected sub-districts and consolidates a broad spectrum of issues such as location data and stakeholders inputs as a basis for more accurate and balance detailed planning in the future. The frameworks include information on population and land area, land usage, economic activities and livelihood, environment and natural resources, government and institutions, social services, and infrastructure. Kecamatan Spatial Frameworks and Action Plans (KSF-APs) are being prepared for 20 sub-districts designated by BRR in Nias, Simeulue and Aceh Selatan.

Attending the mid-term review, Rehan Kausar, ADB’s Housing and Spatial Planning Advisor, explains, “These KSF-APs are not just documents but extremely valuable planning tools. That is why the involvement of the BRR and Bappeda is crucial to endorse this exercise. These frameworks identify projects in terms of priority and ideally should feed into the district’s public expenditure plan.”

The Team Leader of ETESP-24, William Bloxom, notes that while the current scope of work covers only eight sub-districts in Nias, these plans should serve as a model for the next session of field work.
According to him, one of the key aspects of this approach is defining the linkages between the individual sub-district plans. “If the same approach is followed for the remaining sub-districts, Nias would end up with an integrated network of plans all nested within the overall district spatial plan.”

The KSF-AP and data analysis are expected will be available for government planners and decision makers, donor organizations, local and international NGOs, community leaders and other organizations involved in development, reconstruction and rehabilitation in NAD-Nias.

“I think it is important to start sharing the Kecamatan Action Plans with the UN, international NGOs and the Red Cross movement. UNORC is always promoting cooperation and the sharing of information and data so perhaps we can help ADB to organize similar presentations to the one in Bappeda for international organizations and national NGOs. Using these frameworks will help international NGOs and the UN in the coming years to quickly identify which local government priority projects could be supported,” comments the Head of UNORC Nias office (Office of the United Nations Recovery Coordinator for Aceh and Nias), Ros Young. She also explained that one of the problems in Nias for the last two years is there has been the lack of detailed information, especially on infrastructure, from the more remote sub-districts on the island.


To support effective and comprehensive planning, ETESP-24 utilizes the latest GIS technology and methods to determine and present up-to-date spatial information about an area. This information will facilitate more accurate and realistic determination of needs and more effective comparison of factors so the selected projects will contribute to a more rational and sustainable development.

As strengthened by T. Nirarta Samadhi, Head of Planning and Controlling Division of BRR Nias, “The advantage of ETESP-24 is that it will provide a geospatial database in mapping format as basis for decision making.”

For more information about ETESP-24 and other ETESP projects, please contact:


ADB Extended Mission in Sumatera
Head of ADB-EMS
Jln. Cut Nyak Dhien 375, Lamteumen Timur
Banda Aceh, NAD 23236
T: 0651 41429 F: 0651 45773
www.adb.org

BRR Nias Representative
Head of Planning and Controlling Division
Jln. Pelud Binaka Km 6,6 Desa Fodo
Gunung Sitoli, Nias
T: 0639 22848 F: 0639 22035
www.brr.go.id


BRR NAD-Nias
Deputy of Housing and Settlement
Jln. Muh. Thaher 20, Leung Bata
Banda Aceh, NAD 23247
T: 0651 636666 F: 0651 637777
www.brr.go.id